---::CooLBLuETurtLE::---

COOL... CALM..... CONFIDENT.....

Saturday, March 26, 2005

TELUR YANG KOSONG

Jeremy terlahir dengan tubuh yang bengkok, dan otak yang lambat kerjanya.
Saat umur 12, ia masih dikelas 2, tampaknya tak mampu untuk belajar.
Pengajarnya, Doris Miller, sering dibuat mendongkol dan jadi jengkel.
Seenaknya ia menggeliat-geliat sesukanya dibangku, ngiler, air liur bertetesan dan berbunyi aneh-aneh - mengorok!
Terkadang, mendadak ia berbicara jelas dan berbunyi tersendiri, seakan ada seberkas sinar terang memasuki kegelapan otaknya.
Namun, secara umum, Jeremy ini lebih sering jadi iritasi bagi gurunya.
Suatu hari ia memanggil orang tuanya, meminta mereka datang untuk berkonsultasi. Saat pasutri Forester memasuki ruang kelas yang kosong itu, Doris berkata pada mereka, "Jeremy betul-betul butuh tinggal dalam sebuah sekolah yang 'khusus'. Tidak fair dan kurang adil baginya kalau dikumpulkan dengan anak-anak yang lebih muda yang tak bermasalah untuk belajar. Coba, umurnya kan beda 5 tahun lho, dengan murid-murid lainnya."
Bu Forester menangis diam-diam, menutupi dengan tisyu, sementara suaminya berbicara. "Nona Miller," katanya, "Dekat-dekat sini tidak ada SLB seperti itu. Lagian, akan menjadi suatu kejutan dan pukulan berat bagi Jeremy bila kami harus mengeluarkannya dari sekolah ini. Kami tahu ia sangat suka disini."
Doris masih tinggal duduk lama sekali setelah mereka itu pergi, menatap kosong lewat jendela memandangi salju diluar. Dinginnya seakan menyusup kedalam jiwanya. Betapa inginnya ia bersimpati dengan suami istri Forester. Bagaimanapun juga, satu-satunya anak mereka berpenyakit yang tak tertolongkan.
Sebaliknya, kurang adil pula menahannya dalam kelasnya. Ia masih punya 18 anak-anak kecil lainnya yang harus diajar, sedang Jeremy ini menjadi pengalih perhatian.
Lagipula, ia tidak bakalan bisa belajar membaca maupun menulis. Buat apa memboroskan lebih banyak waktu lagi untuk mencoba? Sementara ia merenungkan situasi ini, rasa bersalah seakan meliputi dirinya.
"Ah, apaan sih, kok aku disini ngomel dan komplain, padahal masalah problem-problemku kan tidak berarti dibandingkan apa yang ditanggung keluarga naas itu," pikirnya.
"Ya Tuhan, tolonglah agar aku bisa lebih bersabar dengan Jeremy."
Sejak hari itu, ia benar-benar berusaha keras mengabaikan segala bunyi-bunyian aneh dan pandangan-pandangan mata Jeremy yang kosong hampa. Kemudian suatu hari, bersusah payah ia menghampiri mejanya, menyeret kaki cacatnya di belakang dia. "Bu Miller, saya cinta padamu," serunya, begitu keras sehingga terdengar oleh seluruh kelas. Murid-murid lainnya dengan suara gelak ramai, tertawa terkekeh-kekeh, dan wajah Doris pun berubah jadi merah.Tergagap ia berkata balik, "I-iya... Ibu tahu, i-itu baik sekali, Jeremy. T-tapi k-kau sekarang kembali duduk lagi ya..."
Musim semi akhirnya tiba, dan anak-anak begitu asyik membicarakan datangnya Paskah. Doris menceritakan kisah Yesus, lalu untuk menekankan wacana adanya kehidupan baru yang melompat keluar, ia memberikan setiap murid sebuah telur plastik besar.
"Jadi, sekarang ini," katanya pada mereka, "saya ingin kalian masing-masing bawa pulang ini dan jangan lupa besok dibawa balik kesekolah, dengan mengisi sesuatu didalamnya yang menunjukkan kehidupan baru. Semua mengerti?" "Iya, mengerti Buuuu," semua anak-anak sekelas menyahut bergairah sekali, kecuali Jeremy. Ia mendengarkan penuh perhatian, matanya tak pernah lepas dari wajahnya. Ia bahkan juga tidak mengeluarkan bunyi-bunyian yang biasanya aneh. Apakah ia mengerti apa yang ia ceritakan soal kematian dan kebangkitan Yesus? Apakah ia benar-benar mengerti tugas yang diberikan? Mungkin ia perlu memanggil orang tuanya dan menerangkan soal proyek itu. Malam itu, tempat cuci piring didapur Doris mampet. Ia memanggil pemilik rumah dan menunggu sejam sampai ia datang melancarkannya kembali.
Setelah itu ia masih harus belanja makanan, menyeterika blusnya, dan menyiapkan ujian perbendaharaan kata untuk esok harinya. Ia samasekali lupa menilpon orang tua Jeremy.
Besoknya, 19 anak-anak datang ke sekolah sambil tertawa dan ngobrol, sementara mereka menaruh telur-telur kedalam sebuah keranjang anyaman dimeja Nona Miller.
Selesai dengan pelajaranan matematika, tiba saatnya untuk membuka semua telur. Dalam telur pertama, Doris menemukan sekuntum bunga.
"Ya, tentu saja, sekuntum bunga memang pasti pertanda suatu kehidupan baru," katanya.
"Manakala tunas mulai menembus tanah, kita tahu musim semi ada disini."
Seorang gadis kecil, duduknya dibaris pertama, melambaikan tangannya.
"Itu telurku, Bu Miller," teriaknya penuh semangat.
Telur selanjutnya berisi kupu-kupu plastik, begitu mirip asli. Doris mengangkatnya tinggi-tinggi. "Kita semua tahu bahwa seekor ulat berubah dan tumbuh menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Benar, ini juga suatu kehidupan yang baru."
Si Judy kecil dengan bangga masang senyumnya dan berkata.
"Bu Miller, yang itu punya saya lho...." Selanjutnya, Doris menemukan sepotong batu yang ditumbuhi mos, sejenis lumut-lumutan. Iapun menerangkan bahwa mos, juga, menunjukkan kehidupan. Billy berbicara dari belakang kelas itu, bergema bunyinya, "Ya, Papa yang membantuku."
Lalu, Doris membuka telur keempat. Ia agak terperanjat, terkesima... Lho, kok kosong tak berisi... Wah, ini pastilah punya si Jeremy, dan sudah tentu, begitu pasti, pikirnya, ia tidak mengerti instruksi yang diberikan. Ah, seandainya ia tidak sampai lupa menilpon orang tuanya.
Tiba-tiba, Jeremy berbicara.
"Bu Miller, kok ibu tidak bercerita mengenai telurku?"
Doris, yang jadi agak bingung, menjawab, "Tapi Jeremy, telurmu ini kan kosong?"
Ia memandang kedalam matanya dan perlahan sekali suaranya keluar, "Yah, tapi kubur Yesus kan juga kosong."
Waktu seakan berhenti.
Ketika ia bisa ber-kata-kata lagi, Doris menanyainya, "Dan, tahukah kamu mengapa kuburan itu kok kosong?"
"Oh, iya, iya.." ujar Jeremy, "Yesus dibunuh dan ditaruh disitu, lalu Bapaknya membangkitkan Dia."
Bel istirahat berbunyi.
Sementara semua anak-anak berdesakan lari-lari keluar kehalaman, !
Doris menangis.
Rasa dingin dalam hatinya mencair hilang seluruhnya..........
Tiga bulan kemudian, Jeremy meninggal. Mereka yang berbela sungkawa kerumah duka diherankan ketika melihat 19 telur diatas peti matinya, semuanya kosong.

SELAMAT PASKAH

Friday, March 25, 2005

EASTER IS COMING .....

i suppose to go to church at 10 am, but i couldn't make it... i wake at 11 am ... he he.. very tired. i got home at 11 pm last night from the office. i was uploading STB files for gavin. i dun want to leave it coz i'm afraid the files got corrupted or failed. so there i am sitting in front of my PC, walking around disturbing my friends hueheheh .... doin nothing but watching my FTP status.... wew.... wait ...... (idle 10 min....)
---------------------------------------------------------------------------------
hi ... i'm back... hehehe just got confirmation from my friend. the files received already but there are 2 files corrupted and i need to send it again tomorrow... wew good thing is most of the files can be opened adn i think he is working on it right now... wew.... like what i said early... this STB project is killin me, my partners, all of my team mates wew... i hope we can finished this next week.... i'm very not sure man.....
------------------------------------------------------------------
last week i lost my cell phone and my watch, not only me it happened to my pal also same thing his cell phone and his watch. it happened on a very cloudy sunday when me any my pal are swimming at Tirta Mas swimming pool. oh man... i'm very speachless..... dun know what to say... dun know what to do ... 1 thing i know that GOD wants to teach me something about faith.... and i really felt that this thing happend so that i can back to Him, seeking His face again, more serious.... i know that i've very far from His presence this years..... i'm so sory.....
--------------------------------------------------------------------
Luke 7 - 9
after so long time i begin to read my bible again... one message that i got. i must grow deep more and more in the words of God. He is waiting for me ....

Monday, March 14, 2005

FAMILY GATHERING, 11-13 March 2005

11 - 13 March 2005, my whole family having a gathering at cipanas, puncak. wow its been almost ... i dun know, few years i think since our last family gathering. usually every year ... specially at christmas eve. we went to out relation place at semarang. but that habit doesn't last long ... coz when we get buzy, lots of work to do and too many activity we just can't schedule our time and arrange the next gathering ... well this weekend, i am happy... yeah quite happy. even if i still can't get know my parents more deeper, but i did get know my brothers more... yeah thats all. i spend most of my day at the bathroom, spoilt my self with the whirlpool facilities from the hotel... ha ha .... this is the first time in my life i take a bath for more than 2 hours... huehhehehehe.... it fells good.... the point is... i am happy.... hihihi .... seeing them laugh is enough for me - Thats what family r 4 .... -